Posisi lanskap dari lapangan Sempur lebih rendah dari jalan raya sehingga bila sedang diadakan sebuah event-event tertentu akan terlihat sangat terlihat terang sekali dari atas jalan. Nama Sempur berasal dari nama homogen tumbuhan yang berjulukan sempur.
Selain Taman Kencana, Lapangan Sempur juga menjadi salah tempat pertemuan dari warga Bogor sehingga akan menjadi sangat ramai pada waktu hari-hari libur.
Disini juga terdapat cukup banyak pedagang yang menjual banyak sekali macam jenis dagangan, mulai dari pedagang makanan dan miniman ringan hingga dengan pedagang baju, celana, dan lain sebagainya ada disini, terutama pada hari libur.
Lapangan Sempur Bogor |
Asal Usul Nama Lapangan Sempur
Beberapa sumber ada yang menyatakan bila nama Sempur asalnya dari sebuah nama homogen pohon, katanya puluhan tahun yang lalu, di daerah ini banyak ditumbuhi pohon-pohon Sempur.
Yang dinamakan pohon Sempur ini memiliki buah yang bentuknya menyerupai dengan buah melon dalam ukuran yang relatif kecil, dan rasa buahnya menyerupai mirip rasa buah jambu air.
Jika Anda ingin tau menyerupai apa bentuk dari pohon Sempur, Anda sanggup tiba ke Kebun Raya Bogor dan bertanya pada petugas yang sedang berjaga disana ihwal pohon Sempur yang masih ada dan tumbuh disana.
Ada juga yang mengatakan, bila Sempur itu asal mulanya dari kata San Poor (bahasa Belanda) yang artinya yaitu sebuah tempat pemandian atau sebuah kolam renang.
Sampai kini pun juga masih terdapat bekas-bekas adanya kolam renang tersebut, walaupun kini fungsinya sudah sangat berubah sekali.
Sejarah Lapangan Sempur
Sebelum tahun 1900-an, Sempur yaitu sebuah daerah yang dinamakan Kedung Halang dan meliputi Sempur Kidul, Sempur Kaler, Kampung Rambutan, Lebak Pilar, Taman Kencana serta beberapa daerah di sekitarnya.
Sempur yaitu sebuah daerah pengembangan dari pemukiman Belanda yang pada awalannya terpusat pada Istana Bogor dan selalu meluas ke lokasi-lokasi yang ada disekitarnya.
Pada waktu itu Sempur memang merupakan sebuah tempat kosong. Lapangan yang membentang luas di antara lokasi perbukitan yang mengarah ke Timur menuju Taman Kencana, Kebun Raya di samping Selatan, serta dearah Jalan Soedirman dari arah Barat yang dibelah oleh Sungai Ciliwung.
Menuju arah Utara, ada tempat perkebunan serta persawahan yang dikelola pribumi yang beberapa tiba dari daerah luar Sempur menyerupai Bantarjati serta Babakan. Awal kepemilikan tempat umumnya dari gagasan menjaga serta mengelola, kemudian perlahan-lahan mulai diperjualbelikan atau system sewa.
Sebagian pemukiman pribumi awal, kemudian ada di daerah seputar perbukitan/tebing. Sisi lokasi Lapangan, kemudian berdiri bangunan-bangunan yang didirikan oleh pemerintahan Belanda yang sengaja ditujukan untuk beberapa petinggi dari pemerintahan Belanda yang bekerja di Istana serta kantor-kantor di sekelilingnya.
Bahkan disini juga terdapat 6 bangunan yang didesain oleh seorang Arsitek populer dari Eropa yang berjulukan Thomas Kaarsten. Untuk yang satu ini ragamtempatwisata.com masih belum mengetahui letak secara tepatnya berada dimana.
Diluar itu, disini juga ada lokasi perumahan yang di kenal dengan nama "Rumah Hitam". Lokasi ini terbagi dalam rumah-rumah yang pada awalannya dulu diperuntukan untuk tahanan tentara KNIL Belanda.
Rumah-rumah ini terdapat di jejeran ST (SMP 11 ketika ini) hingga jembatan. Di kenal rumah hitam karena cat rumah itu berwarna hitam, diluar itu mungkin saja karena fungsinya juga sebagai rumah tahanan yang balasannya serem, jadi dinamakan rumah hitam.
Disini juga berdiri sebuah sekolah yang berjulukan Ambasche School yang lokasinya ada di Sempur Kidul, namun alasannya disini akan di bangkit sebuah komplek perumahan militer, sekolahan itu harus bergeser ke tempat Sekolah Menengah Pertama 11 ketika ini serta namanya juga diganti menjadi Sekolah Tehnik atau sekolah pertukangan (diprediksikan 1942 sudah mulai di kenal juga sebagai ST). Sekolah ini sudah mendapatkan murid umum baik pribumi, etnis Cina, ataupun Indo Belanda.
Pada tahun. 1930-an, lokasi ini telah memiliki sebagian sarana menyerupai terdapatnya air ledeng, gas, serta listrik, bahkan juga alat komunikasi telefon meskipun fasilitas-fasilitas itu awalannya cuma untuk kebutuhan beberapa petinggi Belanda untuk kepentingan tugas-tugas istana.
Perkembangan Sempur
Sempur kini terus semakin berkembang, melewati banyak sekali masa peralihan dari satu pemerintahan ke pemerintahan lain.
Disini berdiri sebuah pabrik roti yang berjulukan Brokkel milik orang Jerman yang ketika ini sedang dibangun sebuah hotel Sempur Kencana.
Setelah pemerintahan Jepang sekitar 1940-an daerah sempur ini populer sebagai tempat para perempuan penghibur.
Pada waktu itu para tentara KNIL memakai para perempuan secara paksa untuk ajang pemuasan nafsu mereka.
Pada waktu itu disini terdapat banyak gubuk-gubuk yang beratapkan daun aren sebagai tempat tinggal bagi para perempuan penghibur yang dipaksa tersebut.
Akhirnya jadilah Sempur menyerupai kini yang termasuk salah satu wisata Bogor, dimana disini kini terdapat cukup banyak pemukiman yang berkembang di dalamnya.
Lokasi dan Alamat Lapangan Sempur
Jalan Sempur, Bogor, West Java 16154
Posting Komentar