Walaupun tahun gres Islam tidak semarak tahun gres Masehi akan tetapi tidak sedikit juga orang Indonesia yang merayakannya. Mau tahu apa sih makna dari tahun gres Islam ? dan bagaimana Sejarahnya? hmmm... sepakat coba yoshiewafa simpulkan dan uraikan melewati sebuah goresan pena ya!!!
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriyah |
Sejarah dan Makna dari Tahun Baru Islam 1 Muharram
Tiap-tiap tanggal 1 Muharram golongan Muslim merayakan Th. Baru Hijriyah. Lazimnya, umat Islam mengadakan pengajian, tablig akbar, ceramah, juga "pawai obor " yang umumnya melibatkan anak-anak.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), menyerupai di beritakan bermacam-macam media, bakal merayakan th. gres 1436 Hijriah ini dengan cara " akbar ", Minggu 26 Oktober 2014, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Menurut Ketua Panitia Dr Isran Noor, perayaan ini bakal jadi tonggak persatuan umat. Umat Islam bakal tunjukkan jati dianya. " Aktivitas itu bakal jadi syi'ar agama Islam, " tuturnya.
Dikatakannya, peringatan Th. Baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriah kesempatan ini bisa membawa kesadaran orang-orang pada arti sebenarnya, yang tidak terlepas momen hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah.
" Peringatan pada th. ini sanggup diinginkan sanggup merubah tingkah laris orang-orang ke arah yang tambah baik, " katanya.
Kalimat " merubah tingkah laris orang-orang ke arah yang tambah baik " pantas kita garisbawahi. Pasalnya, tersebut arti th. gres Islam yang sesungguhnya.
Tiap-tiap masuk th. gres Islam, golongan Muslim sebaiknya mempunyai semangat gres untuk menciptakan serta melaksanakan hidup ini dengan cara tambah baik.
Momen HIJRAH umat Islam dari Makkah ke Madinah bukanlah saja mempunyai kandungan nilai histori serta kiat perjuangan, namun juga mempunyai kandungan nilai-nilai serta pelajaran bernilai untuk perbaikan kehidupan umat dengan cara eksklusif serta kejayaan golongan Muslim biasanya.
Jadi, seyogianya dalam memaknai th. gres Islam ini, kita menggali kembali pesan yang tersirat yang terdapat dibalik momen pindah yang jadikan momentum awal perhitungan Th. Hijriyah.
Keutamaan dari Tahun Hijriyah
Th. hijriyah mulai diberlakukan pada ketika Khalifah Umar bin Khattab. System penanggalan Islam itu tak mengambil nama 'Tahun Muhammad' atau 'Tahun Umar'. Berarti, tak mempunyai kandungan unsur pemujaan seorang atau penonjolan personifikasi, tak menyerupai system penanggalan Th. Masehi yang di ambil dari gelar Nabi Isa, Al-Masih (Arab) atau Messiah (Ibrani).
Tak juga menyerupai system penanggalan Bangsa Jepang, Th. Samura, yang mempunyai kandungan unsur pemujaan pada Amaterasu O Mi Kami (dewa matahari) yang diproklamasikan berlakunya untuk mengabadikan kaisar pertama yang dikira keturunan Dewa Matahari, yaitu Jimmu Tenno (naik tahta tanggal 11 pebruari 660 M yang jadikan awal perhitungan Th. Samura). Atau penangalan Th. Saka untuk suku Jawa yang tiba dari Raja Aji Saka.
Menurut cerita atau mitos, Aji Saka dipercaya juga sebagai raja keturunan yang kuasa yang tiba dari India untuk menetap di Tanah Jawa.
Penetapan nama Th. Hijriyah (al-Sanah al-Hijriyah) ialah kebijaksanaan Khalifah Umar bin Khattab.
Kalau Khalifah Umar berambisi untuk mengabadikan namanya dengan menamakan penanggalan itu dengan " Th. Umar " sangat praktis baginya lakukan itu. Umar tak mementingkan keharuman namanya atau membanggakan dianya juga sebagai penggagas ide system penanggalaan Islam itu.
Umar jadi jadikan penanggalan itu juga sebagai masa gres pengembangan Islam, karena penanggalan itu mempunyai kandungan arti spiritual serta nilai historis yang sangat tinggi harga nya untuk agama serta umat Islam.
Terkecuali Umar, orang yang berjasa dalam penanggalan Th. Hijriyah yaitu Ali bin Abi Thalib. Keponakan Rasulullah Saw inilah yang mencetuskan pemikiran semoga penanggalan Islam diawali penghitungannya dari momen pindah, waktu umat Islam meninggalkan Makkah menuju Yatsrib (Madinah).
Dalam buku Kebangkitan Islam dalam Kajian (1979), Sidi Gazalba, menulis :
''Dipandang dari pengetahuan kiat, pindah ialah taktik. Kiat yang akan diraih yaitu meningkatkan kepercayaan serta menjaga golongan mukminin.''
Tahap Awal dari Daulah Islamiyah
Pindah yaitu momentum perjalanan menuju Daulah Islamiyah yang menciptakan tatanan orang-orang Islam, yang dengan diawali eratnya hubungan solidaritas sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) pada golongan Muhajirin serta golongan Anshar.
Hubungan ukhuwah yang menciptakan integrasi umat Islam yang sangatlah kokoh itu sudah membawa Islam meraih kejayaan serta meningkatkan sayapnya ke bermacam-macam penjuru bumi. Golongan Muhajirin-Anshar menunjukkan, ukhuwah Islamiyah sanggup membawa umat Islam jaya serta disegani.
Dapat dipahami, kalau umat Islam ketika ini tak disegani musuh-musuhnya, jadi umat yang tertindas, dan jadi materi permainan umat lain, diantaranya disebabkan hubungan ukhuwah Islamiyah yg tidak seerat golongan Mujahirin-Anshar.
Dari situlah kenapa rencana serta pesan yang tersirat pindah butuh dikaji lagi serta diamalkan oleh umat Islam. Tiap-tiap perubahan saat, hari untuk hari hingga th. untuk th., umumnya menjadikan impian gres bakal situasi yang tambah baik.
Islam mengajarkan, hari-hari yang kita lewati sebaiknya senantiasa tambah baik dari hari-hari pada awal mulanya. Dengan kata lain, tiap-tiap Muslim dituntut untuk jadi tambah baik dari hari ke hari.
Yang Mahakuasa SWT meningatkan dalam QS 59 : 18, ''Hendaklah tiap-tiap diri memerhatikan (lakukan introspeksi) perihal apa-apa yang sudah diperbuatnya untuk hadapi hari depan (alam akhirat). ''
Pada awal th. gres hijriyah ini, kita sanggup menciptakan hidup semoga tambah baik dengan pindah, yaitu merubah tingkah laris buruk jadi baik, melaksanakan perintah Yang Mahakuasa serta menjauhi larangan-Nya.
''Muhajir yaitu orang yang meninggalkan semua larangan Allah, '' sabda Rasulullah. Kita ganti ketidakpedulian pada golongan lemah jadi sangatlah perduli dengan semangat zakat, infak, serta sedekah.
Diluar itu juga merubah permusuhan serta perseteruan jadi persaudaraan serta kerja sama, merubah gaya hidup malas-malasan jadi ulet bekerja, merubah hidup pengangguran serta peminta-minta jadi pekerja mandiri, serta tak tergantung pada belas kasih orang lain.
Dengan kemampuan kepercayaan serta keeratan ukhuwah Islamiyah menyerupai golongan Muhajirin serta Anshar, umat Islam sanggup besar lengan berkuasa serta sebetulnya memenangkan partai Yang Mahakuasa (hizbullah) yang menegakkan syiar Islam berasaskan tauhid serta ukhuwah, bukanlah memenangkan partai setan (hizbusy syaithon) yang mengibarkan bendera kebatilan.
Sejarah dari Tahun Baru Islam: Kalender Hijriyah
Seperti dijelaskan diatas, sekurang-kurangnya ada dua nama utama dalam histori kalender Hijriyah, yaitu
- Umar bin Khathab juga sebagai penggagas ide penetapan kalender Islam.
- Ali bin Abi Thalib juga sebagai penggagas awal perhitungan th.
Dr. Hasan Ibrahim Hasan dalam Zu'amaul Islam (1953) menggambarkan :
" Disuatu hari Khalifah Umar bin Khathab memanggil dewan permusyawaratan untuk mengulas ihwal system penanggalan. Ali bin Ali Thalib mengusulkan semoga penanggalan Islam diawali mulai semenjak momen pindah ke Madinah juga sebagai momentum waktu ditinggalkannya bumi musyrik. Usul Ali kemudian di terima sidang. Khalifah Umar terima ketentuan sidang serta mendekritkan berlakunya Th. Hijriyah. Momen pindah ialah momentum zaman gres pengembangan Islam, melandasi kedaulatan Islam dan tampilan integritas juga sebagai agama sepanjang zaman ".
Momentum Ukhuwah Islamiyah
Pernah nampak inspirasi, 1 Muharram diputuskan juga sebagai " Hari Santri Nasional ". Baiknya, tanggal hari santri nasional diputuskan berdasar pada histori pesantren di Indonesia, umpamanya pesantren pertama di Indonesia.
Bila 1 Muharram jadikan Hari Santri Nasional, jadi cakupannya bakal " menyempit " jadi cuma untuk kelompok santri atau dunia pesantren. Walau sebenarnya, 1 Muharram yaitu hari pertama Th. Baru Islam (Hijriyah) yang berlaku untuk seluruhnya golongan Muslim di semua dunia!
System Penanggalan Th. Hijriyah merefleksikan satu event usaha umat Islam untuk terus survive, yaitu dengan pindah dari Makkah ke Madinah.
Dimulainya penanggalan Th. Hijriyah dari waktu pindah, memperlihatkan begitu kita mesti menghormati serta mengambil pesan yang tersirat dari momen pindah yang disebut struggle for life (perjuangan untuk hidup), struggle for existence (perjuangan untuk jadi terkuat), menyerupai dikemukakan Sidi Gazalba dalam dalam Kebangkitan Islam dalam Kajian (1979).
Pindah yaitu momentum perjalanan menuju Daulah Islamiyah daerah tatanan orang-orang Islam terbentuk.
Pembangunan Daulah Islamiyah Madinah oleh Nabi Muhammad Saw dengan diawali :
- Pembangunan masjid (Masjid Quba) juga sebagai sentral kesibukan umat Islam.
- Penguatan rasa persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) pada kam Muhajirin serta golongan Anshar.
- Pengaturan Piagam Madinah juga sebagai " konstitusi " Negara Islam Madinah yang mengatur jalinan antar warga orang-orang Madinah, termasuk juga jalinan Umat Islam dengan golongan Yahudi (non-Muslim).
Golongan Muhajirin-Anshar sudah mebuktikan bahwa ukhuwah Islamiyah atau solidaritas Islam sanggup membawa umat Islam jaya serta disegani musuh-musuhnya.
Daulah Islamiyah yang di bangun mereka di Madinah dengan tuntunan segera Nabi SAW sudah memperlihatkan toleransi yang sangatlah tinggi pada umat lain yg tidak seiman.
Jadi, tiap-tiap perubahan Th. Hijriyah, sesungguhnya ialah momentum pengeratan solidaritas sesama Muslim.
Kita mesti menegakkan bahwa sesama mukmin itu saudara, menyerupai satu bangunan yang sama-sama memperkuat.
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (Qs Al-Hujarat 10).
"Orang Mukmin satu dengan yang lainnya menyerupai sebuah bangunan, satu sama lain saling menguatkan" HR. Bukhari dan Muslim].
"Tidak tepat kepercayaan seseorang di antara kalian hingga ia mengasihi untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan”. [HR al-Bukhâri dan Muslim].
"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, menyerupai satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut mencicipi sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam". [HR Bukhari, Muslim, Ahmad].
Semoga kita mengerti histori tahun gres Islam dengan benar, menyikapinya dengan benar, juga sanggup menggali maknanya dengan benar juga hingga sanggup menimbulkan semangat pindah dalam diri, menuju iman, pengetahuan, serta amal yang tambah baik. Amin ya Robbal Alamin.
Begitulah menyerupai yang yoshiewafa ambil dari Sumber : risalahislam Semoga bermanfaat :).
Posting Komentar