Museum mempunyai luas kurang lebihnya sekitar 1,2 ha dan merupakan sebuah museum yang terbuka untuk umum dengan menampilkan aneka macam karya seni yang berasal dari masa kemudian dan perihal kecanggihan dari para pematung, pemahat, kaligrafer dan juga sastrawan yang menjadi satu.
Kini museum ini menjadi salah satu bab dari tempat wisata di Jakarta dan untuk yang tertarik sanggup mengunjunginya.
Sejarah Museum Taman Prasasti Jakarta. Pada awalnya Museum Taman Prasasti yang lokasinya berada di Jl. Tanah Abang I ini hanya merupakan sebuah pemakaman umum yang berjulukan Kebon Jahe Kober dengan luas kurang lebih sekitar 5,5 ha dan pertama kali dibangun pada tahun 1795 untuk pengganti dari kuburan lain yang ada di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, namun kini Museum Wayang, yang telah penuh.
Sebuah makam yang gres ini mempunyai simpanan koleksi nisan yang berasal dari aneka macam tahun sebelumnya dikarenakan sebagian besar merupakan pindahan yang berasal dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada sekitar awal kurun 19. Nisan-nisan yang telah dipindahkan ini juga ditandai dengan sebuah goresan pena HK, Hollandsche Kerk.
Kemudian pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober ini dijadikan sebuah museum yang dibuka untuk umum dan dengan mempunyai koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak kurang lebih sekitar 1.372 yang bahannya terbuat dari kerikil alam, marmer, dan juga perunggu.
Dikarenakan perkembangan dari kota Jakarta, kini luas dari museum ini semakin menyusut dan tinggal hanya sekitar 1,3 ha saja.
Museum Taman Prasasti Foto : wikipedia |
- A.V. Michiels (seorang tokoh militer Belanda pada perang Buleleng)
- Dr. H.F. Roll (Seorang Pendiri STOVIA atau Sekolah Kedokteran pada masa pendudukan Belanda)
- J.H.R. Kohler (tokoh militer Belanda pada perang Aceh)
- Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles, seorang mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura)
- Kapitan Jas, makamnya dipercaya sebagian orang sanggup memperlihatkan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan juga kebahagiaan.
- Miss Riboet, seorang tokoh opera pada tahun 1930-an
- Soe Hok Gie, seorang aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an
Waktu/Jam Buka Museum Taman Prasasti
Museum Taman Prasasti dibuka untuk umum mulai hari Selasa - Minggu dari pukul 09.00 - 15.00 WIB. Dengan tiket masuk seharga kira-kira hanya Rp 1.000 hingga dengan Rp 2.000. Senin dan Hari Besar tutup.
Posting Komentar